SIFAT DASAR TANAH,

SIFAT DASAR TANAH 

SIFAT FISIK TANAH

Berpengaruh terhadap kemampuan akar tanaman dalam berpenetrasi kedalam tanah dalam penyerapan unsur hara, air, dan mineral mineral

Dipengaruhi oleh:
  • ruang pori2 yg tanah (tekstur dan struktur)
  • kerapatan porositas (drainase dan aerasi)

SIFAT FISIK TANAH DITENTUKAN OLEH :

  1. Ukuran dan komposisi partikel2 hasil pelapukan bahan penyusun tanah
  2. Jenis dan proporsi komponen2 penyusun pertikel2
  3. Keseimbangan antara suplai air, energi dan bahan dengan  kehilangan nya
  4. Intensitas reaksi kimiawi dan biologis yg telah atau sedang berlangsung
SIFAT FISIK TANAH YG PENTING  ANTARA LAIN :
  • Warna tanah; mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, intensitas pelindian, dan akumulasi bahan2 yg terjadi
  • Suhu tanah; merupakan indikator  energi matahari yg dapat diserap oleh bahan2 penyusun tanah

TEKSTUR TANAH
  • ·         Adalah komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay)
  • ·         Tanah yang didominasi pasir akan banyak mmpy pori2 makro (besar) disebut poreus
  • ·         Tanah yang didominasi debu akan banyak mmpy pori2 meso (sedang) disebut agak poreus
  • ·         Tanah yang didominasi liat akan banyak mmpy pori2 mikro (kecil) disebut tidak poreus


JENIS TEKSTUR TANAH

Kasar                   :  pasir
                               Pasir lempung

Agak kasar          : Lempung Berpasi
                               Lempung Berpasir Halus

Sedang                 : Lempung Berpasir Sangat Halus
                               Lempung
                               Lempung Berdebu
                               Debu

Agak Halus          :  Lempung Liat
                                Lempung Liat Berpasir
                                Lempung Liat Berpasir

Halus                     : Liat Berpasir
                                 Liat Berdebu
                                 Liat

Makin poreus tanah maka semakin mudah akar untuk berpenetrasi, serta semakin mudah pula air dan udara untuk bersirkulasi, Sehingga drainase dan aerasi baik= air dan udara banyak tersedia bagi tanaman.

Tekstur mempengaruhi beberapa sifat tanah, yaitu :
  1. Kapasitas tukar kation (KTK)
  2. Kandungan bahan organik
  3. Kadar air
  4. Drainase (pengaturan air)
  5. Permeabilitas (kemampuan untuk ditembus pertikel)
  6. Struktur (penampakan bentuk tanah)
  7. Konsistensi (kemantapan daya kohesi/adesi)
  8. Erodibilitas (erosi tanah lebih cpt oleh hujan)
   Tekstur  tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut

  • Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir
  • Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung
  • Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir
  •  Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
  •  Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu.
  • Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu
  • Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat.
  • Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir.
  • Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu
  • apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir.
  • Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu
  • Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat.



STRUKTUR TANAH

Adalah kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah (pasir, debu, liat) hingga partikel sekunder (Penggabungan pertikel primer yang mmbntuk agregat/bongkah tanah)

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah, yang terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida, besi, dan lain-lain.

Fungsi struktur tanah: memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi drainase/aerasi tanah, karena susunan antara Ped akan menghasilkan ruang yang lebih besar dari pada susunan antar partikel primer

Tanah yang berstruktur baik mmpyai kondisi drainase dan aerasi yang baik pula, sehingga memudahkan perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan mengabsorbsi UH dan air. Sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman akan baik pula.

STRUKTUR TANAH DIKELOMPOKKAN DALAM 6 BENTUK :

  • Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat pada horison A.
  • Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
  • Prisma (prismatic), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
  • Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
  • Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat
  • Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada horizon A.



Gambar 1. Beberapa bentuk struktur tanah, yaitu: (1) granular, (2) gumpal (blocky), (3) prisma (prismatic) , (4) tiang (colum-nar), (5) lempeng (platy), dan (6) remah (single grain),


KONSISTENSI TANAH

  • Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain
  • Keadaan tersebut ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya yang akan mengubah bentuk tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan.
  • Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah Hardjowigeno (1992)
  • Konsistensi tanah bekerja pada tanah selaras dg tingkat kejenuhan air. Penurunan kadar air akan menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan (stickness) dan kelenturan (plasticity), menjadi gembur (friable) dan lunak (soft), serta mjd keras dan kaku (coherent) pd saat kering


PENETAPAN KONSISTENSI TANAH


  • dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering.
  • Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity).
  • Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang.
  • Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.
  • Pada kondisi basah, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat plastisitas dan tingkat kelekatan.
  • Tingkatan plastisitas ditetapkan dari tingkatan sangat plastis, plastis, agak plastis, dan tidak plastis (kaku). Tingkatan kelekatan ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat, dan sangat lekat.
  •  Pada kondisi lembab, konsistensi tanah dibedakan ke dalam tingkat kegemburan sampai dengan tingkat keteguhannya. Konsistensi lembab dinilai mulai dari: lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, dan ekstrim teguh. Konsistensi tanah gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan konsistensi tanah teguh berarti tanah tersebut agak sulit dicangkul.
  • Pada kondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang lunak sampai keras, yaitu meliputi: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSISTENSI TANAH ADALAH:

  1. -          Tekstur tanah,
  2. -          Sifat dan jumlah koloid organik dan anorganik tanah,
  3. -          Sruktur tanah, dan
  4. -          Kadar air tanah. 

BOBOT ISI TANAH

Menurut Hanafiah (2005) bahwa bobot tanah merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan berikut ini :

  • Kerapatan partikel (bobot partikel = BP) adl bobot massa partikel padat per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram cm-3, dan
  • Kerapatan massa (bobot isi = BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat.
Contoh perhitungan dalam menentukan bobot tanah dengan menggunakan bobot isi adalah sebagai berikut:

1 hekar tanah yang diasumsikan mempunyai bobot isi (BI) = 1,0 gram cm-3 dengan kedalaman 20 cm, akan mempunyai bobot tanah sebesar:
                = {(volume 1 hektar tanah dengan kedalaman 20 cm) x (BI)}
                = {(100 m x 100 m x 0,2 m) x (1,0 gram cm-3 )}
                = {(2.000 m3) x (1 ton m-3)}
                = 2.000 ton

Apabila tanah tersebut mengandung 1% bahan organik, ini berarti terdapat 20 ton bahan organik per hektar.. 

POROSITAS

Adalah  proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, dan Merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah
Tanah poreus: berarti tanah yang cukup mmpy ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah secara leluasa.

Komposisi pori-pori tanah yang ideal adalah kombinasi fraksi liat pasir dan debu yang seimbang sehingga menghasilkan tanah bertekstur lempung, agar ketersediaan air, udara dan nutrisinya optimum.

AERASI TANAH

Merupakan istilah mengenai kondisi tata-udara (keluar masuknya udara) dalam tanah
Aerasi baik: berarti keluar masuknya udara ke dalam tanah terjadi tanpa hambatan

PENGARUH AERASI TERHADAP  TANAMAN


  • Pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman
  • Respirasi akar
  •  Absorbsi air dan UH
  • Aktifitas mikroba dalam tanah
  • Akar mengalami proses respirasi yg menyerap 02 dari udara tanah dan melepaskan C02, sehingga jika aerasi buruk akan terjadi akumulasi C02 dan defisit 02. hal ini akan mengganggu respirasi akar dan aktifitas mikroba aerobik (mutlak butuh 02) yg terlibat dalam penyediaan hara akan terganggu.
  • Apabila respirasi terganggu maka penyerapan UH melalui mekanisme aktif yg mmbutuhkan energi kimiawi hasil proses respirasi akan terhambat. Sehingga secara keseluruhan akan menghambat perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman

TEMPERATUR TANAH

Temperatur/suhu secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembaban, aerasi, struktur, aktifitas mikroba dan enzimatik, dekomposisi serasah, dan ketersediaan hara tanaman.
Pengaruh temperatur: proses kehidupan biji, akar tanaman dan mikrobia
Setiap kenaikan 10°  terjadi peningkatan laju reaksi kimiawi dua kali lipat


WARNA TANAH

Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah

Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas

Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.

Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah.

Hanafiah (2005) mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan: (1) sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan (3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan.




Comments

PropellerAds