KONSERVASI TANAH DAN AIR


KONSERVASI TANAH DAN AIR

Konservasi (pengawetan) tanah adalah usaha-usaha untuk menjaga agar tanah tetap produktif, atau memperbaiki tanah yang rusak karena erosi, agar tanah menjadi lebih produktif.
konservasi air adalah usaha-usaha agar air lebih banyak disimpan di dalam tanah sehingga dapat digunakan tanaman dan mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
Salah satu usaha dasar dalam konservasi tanah dan air adalah menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya

EROSI, PENYEBAB, DAN JENIS-JENISNYA

Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, atau gravitasi. Di Indonesia erosi yang terpenting adalah erosi yang disebabkan oleh air, Menurut Meyer dan Wischmeier (1969) proses terjadinya erosi air di suatu lereng karena tanah dihancurkan oleh curah hujan dan aliran permukaan. Setelah tanah hancur, tanah diangkut ke tempat lain juga oleh curah hujan dan aliran permukaan.

JENIS-JENIS EROSI AIR

Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering ditemukan sungai-sungai di bawah tanah

Erosi percikan (splash erosion)
Curah hujan yang jatuh langsung ketanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di daerah yang berlereng tanah yang terlempar tersebut umumnya jatuh kelereng di bawahnya

1   Erosi lembar (sheet erosion)
     Perpindahan tanah terjadi lembar demi lembar(lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilaangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya, pd suatu saat seluruh top soil akan hilang. 

1.     Erosi alur (riil erosion)
      Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, mk bila dalam genangan tsb mengalir, trbentuklh alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut mudah dihilangkan dengan dengan pengolahan tanah biasa.


1.       Erosi gully (gully erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur yang terus menerus digerus oleh aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang dengan pengolahan tanah biasa.



1.       Erosi parit (channel erosion)
Parit-parit yang besar masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding (tebing) parit di bawah permukaan air, sehingga tebing di atasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala meander dari alirannya dapat meningklatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu (Beasley, 1972). 



1.       Longsor
      Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena di bagian bawah tanah terdapat lapisan yg licin dan kedap air (sukar ditembusi air) seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah di atasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tsb sehingga tanah longsor.


METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tujuan dilakukan metode-metode konservasi tanah dan air pada umumnya adalah:
  1. Melindungi tanah dari curah hujan,
  2. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah,
  3. Mengurangi run-off, dan
  4. Meningkatkan stabilitas agregat
METODE VEGETATIF
Tujuan melakukan metode vegetatif adalah:
       Melindungi tanah dari daya perusak butir-butir hujan.
       Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run-off).
       Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah.

Yang termasuk kedalam metode vegetatif adalah:
       Penghutanan/penghijauan kembali.
       Penanaman dengan rumput makanan ternak (permanent pasture).
       Penutup tanah permanen (cover crop).
       Strip cropping
       Pergiliran tanaman dengan pupuk hijau atau penutup tanah (rotation).
       Penggunaan sisa-sisa tanaman (residue management).
Penanaman saluran pembuangan dengan rumput (grassed water ways)


METODE MEKANIK
Fungsi dari metode mekanik adalah:
  1. Memperlambat aliran permukaan
  2. Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
Yang termasuk metode mekanik adalah:
  1. Pengolahan tanah.
  2. Pengolahan tanah menurut kontur.
  3. Galengan dan saluran menurut kontur (contour ridges and furrows).
  4. Perbaikan drainase dan perbaikan irigasi. 
  5. Waduk, dam penghambat (chekdam), balong (farm pond), rorak, tanggul, dan lain-lain. 
METODE KIMIA
      Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (strukturtanah).
       Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air infiltrasi tetap besar dan run off kecil
       Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain Bitumen dan Krilium. Emulsi dari bahan kimia tsb dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan 1:3, kemudian dicampurkan dengan tanah.
       Penggunaan bahan kimia untuk tujuan konservasi belum banyak dilakukan. Walaupn cukup efektif tetapi biayanya mahal. Pada waktu sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan 

Comments

PropellerAds